SpDV adalah kependekan dari Spesialis Dermatologi dan Venereology, sementara SpKK adalah Spesialis Kulit dan Kelamin. Dokter spesialis kulit atau dermatolog merupakan dokter yang berspesialisasi dalam mengatasi berbagai masalah yang mempengaruhi kulit, rambut, dan kuku.
Mereka merawat beragam kondisi mulai dari ruam, kerutan, psoriasis, hingga melanoma, serta masalah kulit lainnya. Selain itu, mereka juga memiliki kemampuan untuk mendiagnosis interaksi antara kulit dan bagian tubuh lainnya. Sebagai contoh, ruam yang terlihat sederhana bisa menjadi gejala penyakit tertentu seperti gatal-gatal, kudis, atau dermatitis kontak. Setiap kondisi ini memerlukan penanganan yang berbeda.
Perbedaan SpDV dan SpKK
Baik SpDV maupun SpKK memiliki dasar profesi yang sama, namun perbedaan mendasar terletak pada fokus dan rentang pengetahuan. SpDV adalah kependekan dari Spesialis Dermatologi dan Venereologi, sementara SpKK adalah Spesialis Kulit dan Kelamin.
SpDV bisa dianggap sebagai perkembangan dari SpKK, dengan tambahan pengetahuan dalam bidang venereologi. Selain itu, ada juga gelar SpDVE yang merupakan singkatan dari spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika.
Perbedaan antara gelar-gelar tersebut terletak pada tahun kelulusan. Lulusan sebelum tahun 2019 mendapatkan gelar SpKK, sementara mereka yang lulus antara tahun 2019 hingga 2022 mendapatkan gelar SpDV. Lulusan tahun 2022 dan seterusnya akan mendapat gelar SpDVE.
Baca Juga: Apa Sebutan Gelar Dokter Kecantikan?
Penyakit yang Ditangani Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Penyakit yang ditangani oleh dokter spesialis kulit dan kelamin mencakup beragam kondisi medis yang berkaitan dengan kesehatan kulit, seperti:
1. Herpes zoster
Penyakit Herpes zoster yang juga dikenal sebagai cacar api, ditandai dengan gejala khas berupa bintik berisi cairan yang terasa nyeri. Bintik-bintik ini kemudian akan berubah menjadi luka melepuh yang pecah dan sembuh dalam kurun waktu 2-3 minggu.
2. Alergi kulit
Dokter kulit dan kelamin menangani alergi kulit, yang bisa muncul dengan gejala seperti ruam gatal, hidung berair, mata merah, batuk, bersin, sesak napas. Serta pembengkakan pada wajah, mulut, lidah, dan tenggorokan.
3. Infeksi jamur
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Candida, yang biasanya berkembang di area tubuh yang lembab, seperti ketiak, lipatan kulit, lipatan selangkangan, serta ruang di antara jari tangan dan kaki.
4. Sifilis
Dokter spesialis kelamin dapat mengobati sifilis, sebuah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Ini dapat ditularkan melalui seks oral dan juga dapat ditularkan kepada bayi dari ibunya. Gejala awalnya meliputi luka yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau dubur.
5. Psoriasis
Penyakit ini adalah peradangan yang menyebabkan kulit menjadi menebal, bersisik, mudah mengelupas, dan terasa gatal. Gejala ini umumnya muncul di area kulit seperti lutut, siku, punggung bagian bawah, dan kulit kepala.
6. Kanker kulit
Penyakit ini terjadi ketika sel-sel abnormal berkembang di jaringan kulit. Kanker kulit sering kali dapat dikenali melalui kemunculan bercak, benjolan, atau tahi lalat yang memiliki bentuk atau ukuran yang tidak biasa.
7. Herpes genital
Herpes genital merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Dokter kulit dan kelamin dapat mengobati penyakit ini.
8. Folikulitis
Kondisi ini terjadi ketika folikel rambut membengkak karena terinfeksi jamur atau bakteri, yang menyebabkan munculnya benjolan kecil. Benjolan semacam ini dapat terjadi di leher, kaki, ketiak, dan bokong.
9. Gonore
Gonore, yang sering disebut kencing nanah, adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan umum terjadi pada pria. Dokter kulit dan kelamin memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi gejalanya. Gejala yang umum termasuk keluarnya cairan disertai rasa nyeri di area kelamin, anus, atau tenggorokan.
10. Chlamydia
Chlamydia adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Pada pria, infeksi ini biasanya terjadi di saluran kencing (uretritis), sementara pada wanita, chlamydia dapat menginfeksi organ panggul. Konsultasi dengan dokter spesialis kelamin secara dini dapat membantu mempercepat proses kesembuhan.
11. Human papillomavirus (HPV)
HPV merupakan virus yang dapat menyebabkan infeksi kulit dan berpotensi menyebabkan kanker serviks. Infeksi virus ini ditandai dengan munculnya kutil di tungkai, mulut, lengan, tenggorokan, dan daerah kelamin. Dokter spesialis kelamin dapat membantu dalam pencegahan serta penanganan penyakit menular seksual ini.
12. Penyakit Lainnya
Selain kondisi yang telah disebutkan sebelumnya, spesialis kulit kelamin juga dapat menangani:
- Jerawat adalah kondisi di mana folikel rambut (pori-pori) pada kulit tersumbat oleh minyak, sel kulit mati, dan kotoran.
- Skabies (kudis), infeksi parasit pada kulit yang menyebabkan gatal-gatal dan ruam kecil.
- Psoriasis, peradangan kulit karena kondisi autoimun.
- Gatal-gatal (pruritus), sensasi gatal yang bisa disebabkan oleh banyak hal dan biasanya semakin gatal ketika digaruk.
- Dermatitis kontak, ruam kemerahan akibat iritasi alergi.
- Rosacea, munculnya bercak merah pada wajah yang terkadang berisi nanah.
- Kanker kulit, termasuk melanoma, basal sel, dan sel skuamosa.
- Vitiligo, kondisi ketika kulit tidak memproduksi melanin.
- Impetigo, infeksi kulit yang menyebabkan luka merah pada wajah.
Baca Juga: Dokter Kecantikan Terdekat dari Lokasi Anda
Keahlian Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Dokter spesialis kulit dan kelamin adalah ahli dalam merawat masalah kulit, kuku dan rambut, serta melakukan diagnosis dan pengobatan gangguan di area tersebut. Inilah beberapa bidang spesialisasi dokter kulit dan kelamin yang penting untuk dipahami:
- Dermatologi alergi dan imunologi, menangani gangguan kulit yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh, seperti eksim dan psoriasis, serta alergi makanan.
- Tumor dan bedah kulit, khusus dalam penanganan kanker kulit dan pertumbuhan kulit yang tidak berbahaya.
- Dermatologi pediatrik, fokus pada masalah kulit pada anak-anak, termasuk kelainan tanda lahir dan alergi.
- Dermatologi geriatri, menangani masalah kulit pada lansia, seperti kerusakan akibat sinar matahari dan penuaan.
- Dermatologi tropis, mengatasi gangguan kulit di daerah tropis, seperti infeksi jamur dan selulitis.
- Dermatologi kosmetik, mengatasi masalah estetika kulit seperti pigmentasi, kelainan rambut, dan selulit.
- Penyakit menular seksual, fokus pada diagnosa dan pengobatan penyakit menular seks seperti gonore, herpes genital, dan klamidia.
Nah itulah penjelasan terkait dengan perbedaan SpDV dan SpKK. Jika Anda seorang dokter umum atau perawat yang tertarik untuk memperluas karier ke bidang kecantikan. Maka Anda dapat memulainya dengan mengikuti kursus estetika di Jakarta Science Academy (JSA).
JSA adalah lembaga pelatihan yang dibimbing langsung oleh para profesional medis berpengalaman dalam bidang estetika. Pelatihan ini dirancang khusus untuk dokter umum dan perawat yang ingin meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang ini.